Rabu, 28 Agustus 2019

Berkarya kerajinan bahan keras

Pengertian Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan dari bahan keras merupakan sebuah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar bersifat keras. Di antara kerajinan bahan keras di Nusantara, ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, namun ada pula yang telah mendapat inovasi sesuai dengan tuntutan pasar.
Berdasarkan bahan yang digunakan kerajinan bahan keras ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, antara lain :
  1. Bahan Keras Alami

kerajinan bahan keras alamiKerajinan bahan keras alami adalah kerajinan yang dalam tahap pembuatannya menggunakan bahan baku berasal dari alam atau mengalami pengolahan namun tidak menyebabkan perubahan wujud benda bahan tersebut.
Bahan keras alami ini mudah didapatkan dan harga yang terjangkau karena pada beberapa bahan bisa kita peroleh langsung di sekitar kita.
  1. Contoh Kerajinan Bahan Keras Alami

  • Kayu
  • Biji-bijian
  • Bambu
  • Batu
  • Kerang
  • Tulang
  • Rotan
  • Pasir
  1. Bahan Keras Buatan

kerajinan bahan keras buatanSementara kerajinan bahan keras buatan adalah kerajinan yang bahan dasarnya telah mengalami pengolahan kembali. Bahan-bahan ini diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan untuk membuat bahan-bahan kerajinan.
  1. Contoh Kerajinan Bahan Keras Buatan

  • Kaca
  • Kaleng
  • Logam (Tembaga, Perak, Kuningan, Emas dan Alumunium)
  • Semen
  • Kawat
  • Timah
  • Besi

Teknik Membuat Kerajinan Bahan Keras

teknik membuat kerajinanAda beberapa teknik yang digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras, antara lain yaitu :
  1. Teknik Cor (Cetak Tuang)

Bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu ketika kebudayaaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, termasuk dengan teknik cor ini. Ada beberapa produk kerajinan dari bahan perunggu kala itu seperti gendering, perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
Ada dua macam yang digunakan dengan menggunakan teknik cor yaitu :
  • Teknik Tuang Berulang (Bivalve)
Bi = dua dan Valve = kepingan. Teknik ini menuang berulang kali yaitu dengan menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat digunakan berulang kali sesuai dengan kebutuhan.
Cetakan yang dibuat untuk teknik tuang ini dapat dipakai kembali setelah digunakan. Teknik Bivalve digunakan untuk mencetak benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasannya seperti wadah dan barang simpel lainnya.
  • Teknik Tuang Sekali Pakai ( A Cire Perdue)
Teknik tuang sekali pakai hanya khusus dibuat pada benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Untuk menggunakan teknik ini, haruslah membuat model dari tanah terlebih dahulu. Kemudian model tersebut dilapisi lilin, dan ditutup lagi dengan tanah liat, lalu dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga.
Tuangkan perunggu ke dalam rongga tersebut. Cetakan tanah liat dapat dipecah setelah dingin sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan. Teknik sekali pakai ini hanya berguna untuk sekali pemaikaian.
  1. Teknik Etsa

Kata Etsa berasal dari Jerman yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat. Teknik etsa berarti merendam bahan-bahan logam dalam larutan etsa (larutan asam).
Berikan lapisan dengan bahan penolak asam pada bagian yang tidak ingin tertetsa oleh pengikisan larutan asam ini. Sedangkan bagian yang ingin dietsa sesuai dengan desain biarkan kondisi terbuka agar terkena pengikisan asam. Jenis logam yang akan dietsa juga sangat mempengaruhi terhadap beberapa larutan dan bahan kimia yang secara terpisah menggigit dan melarutkannya.
Larutan asam ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik maupun campuran dari keduanya.  Pada sebagian larutan asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu. Sementara pada beberapa asam lainnya hanya sedikit sekali bahkan terkadang tidak ada pengaruh sama sekali.
Sukses tidaknya mengetsa sangat tergantung pada pengaturan dan pengawasan yang sangat teliti pada kekuatan larutan asam pengetsa.  Seperti :
  • Penerapan bahan penolak asam pada logamnya.
  • Cara dan ketrampilan dalam membuat desain agar tetap terbuka melalui penggunaan resist (bahan pelindung).
  • Pengawasan akan perhitungan waktu untuk pengukuran dan pengikisan asam, agar gambar etsa muncul di permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang dinginkan.
  1. Teknik Ukir

Teknik ini dalam tahap penggunaannya melalui proses pencukilan sehingga membentuk cekungan atau cembungan dan menyusu suatu pola tertentu. Teknik ukir sendiri sudah dikenal sejak zaman Batu Muda, di Indonesia. Kala itu sudah banyak peralatan yang dibuat dari batu, seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah.
Pada umumnya benda-benda tersebut diberi ukiran geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, ziq zaq dan segitiga. Selain berfungsi sebagai hiasan, ukiran tersebut juga mengandung simbolis dan religius.
Berdasarkan dari jenisnya, teknik ukir ini ada beberapa jenis : ukiran tembus, ukiran rendah, ukiran tinggi, dan ukuran utuh.
  1. Teknik Ukir Tekan

Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan plat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk plat logam kuningan dan sampai dengan 0,4 mm untuk plat logam tembaga.
Alat yang sering digunakan untuk ukir tekan ini dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau, yang telah dibentuk sesuai dengan kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk tidak dapat ditemukan, dapat juga menggunakan bambu ataupun kayu. Cara penggunaan alat ukir tekan ini dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.
  1. Teknik Bubut

Dalam teknik ini dibutuhkan alat pahat bubut yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/mengaruk dan membentuk benda. Teknik bubut ini akan menghasilkan sebuah karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi.
Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, dan benda-benda mainan.
  1. Teknik Anyam

Teknik anyam merupakan teknik kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Teknik anyaman ini menggunakan bahan keras antara lain : bambu, rotan dan plastik.

Cara Membuat Kerajinan Bahan Keras

Beberapa langkah untuk membuat suatu karya dari kerajinan bahan keras :
  1. Membuat Rancangan

Langkah pertama adalah membuat rancangan objek atau karya yang akan kita buat. Rancangan yang bagus dan detail biasanya juga akan menghasilkan karya yang bagus. Rancangan atau sketsa ini biasanya digambar di suatu kertas dengan sedetail mungkin.
  1. Menyiapkan Alat dan Bahan

Selanjutnya adalah persiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Alat dan bahan dengan kualitas yang bagus akan mendapat hasil  yang maksimal juga.
  1. Membuat Benda sesuai dengan Rancangan

Setelah semuanya siap, barulah kita mulai membuat karya. Buatlah sebuah bagian dasar terlebih dahulu dari suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat proses pembuatan.
  1. Tahap Penyelesaian

Tahap finishing ini dengan merapikan, menghaluskan atau memberi hiasan dan beberapa tambahan lain sehingga meningkatkan kualitas kerajinan tersebut.

Contoh Kerajinan Bahan Keras

Contoh produk yang dihasilkan dari kerajinan bahan keras ini sangat beraneka ragam. Berikut ini adalah beberapa contohnya :
  1. Kerajinan Logam

kerajinan bahan keras logam 2Logam memiliki sifat yang keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang sedikit rumit, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.
  • Bahan logam :
seperti besi, perunggu, emas, perak dan sebagainya.
  • Teknik yang digunakan
Menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
kerajinan bahan keras logam 1
  • Fungsi kerajinan
Kerajinan logam sering digunakan sebagai perhiasan dan aksesoris, kemudian berkembang sebagai benda hias dan fungsional seperti gelas, wadah, bahkan sampai simbol kejuaraan.
  1. Kerajinan Kayu

kerajinan bahan keras kayuHutan yang tersebar di seluruh Indonesia menjadikan negara kita ladang akan  bahan kayu. Karya kerajinan ukiran ini lebih banyak menggunakan bahan kayu sebagai bahan utamanya.
  • Bahan kayu
Kayu yang sering digunakan ialah kayu jati, kayu mahoni, waru, sawo, nangka dan sebagainya.
  • Teknik yang digunakan
Menggunakan teknik tatah ukir.
kerajinan bahan keras kayu 1
  • Fungsi kerajinan
Kerajinan kayu selain sebagai benda yang memiliki kegunaan juga  dibuat sebagai benda hias dan pajangan seperti mainan dan pernak pernik.
  1. Kerajinan Bambu

kerajinan bambu anyaman
indonesiakaya.com
Sejak jaman dulu, masyarakat Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, dari yang paling sederhana hingga yang rumit. Berbagai produk kerajinan yang bernilai seni dan ekonomi yang tinggi banyak sekali berasal dari bahan bambu. Produk  anyaman dari Indonesia sendiri telah digemari oleh mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.
kerajinan bambu anyaman 1
desaabang.wordpress.com
  • Teknik yang digunakan
Teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alami yaitu teknik anyaman dan teknik tempel.
  • Fungsi kerajinan
Aneka produk dari bambu ini sering dibuat sebagai peralatan rumah tangga.
  1. Kerajinan Rotan

kerajinan bahan keras rotan 1
blog.handmadenesia.com
Rotan ialah salah satu hasil kekayaan alam di Indonesia, dan Pulau Kalimantan yang paling banyak menghasilkan rotan.
  • Teknik yang digunakan
Tumbuhan rotan yang kuat dan lentur menjadikannya sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman.
kerajinan bahan keras rotan
  • Fungsi Kerajinan
Produk kerajinan dari rotan sering digunakan pada kebutuhan rumah tangga seperti, meja kursi, lemari, tempat makanan, dan lain lain.
  1. Kerajinan Batu

kerajinan bahan keras batuSelain kayu dan rotan, Indonesia terdapat sumber alam bebatuan. Berbagai jenis batu ada di negara kita, dan lagi-lagi Pulau Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang sangat unik. Batu hitam yang keras dan batu padas yang berwarna putih/coklat yang lunak sering dimanfaatkan untuk produk kerajinan.
kerajinan bahan keras batu 1
  • Teknik yang digunakan
Teknik pengolahan untuk batu banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir.
  • Fungsi kerajinan
Kerajinan batu biasanya digunakan untuk hiasan interior dan eksterior. Selain itu produk kerajinan ini juga dibuat sebagai aksesoris pelengkap busana atau penghias benda.
  1. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)

kerajinan bahan keras fiberglassKaca serat atau fiberglass adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi bentuk serat-serat tipis. Serat ini dipintal untuk menjadi sebuah benang atau ditenun menjadi kain yang siap pakai.  Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan terhadap korosi. Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya, yaitu :
  • Cairan Resin (minyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu)
  • Katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan.
  • Talk untuk memekatkan warna.
Cara membuatnya pun harus ada perbandingan agar memperoleh hasil yang baik dan maksimal. Jika zar cair (resin dan katalis) dicampur maka akan berekasi dari cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengkilap.
Lihat juga bagaimana kardus bekas diubah menjadi bingkai foto yang unik dan berbagai Produk Unik Kerajinan dari Bambu.

Fungsi Kerajinan Bahan Keras

Adapun fungsi produk kerajinan dari bahan keras antara lain :
  1. Benda Pakai

Produk kerajinan ini diciptakan untuk memprioritaskan fungsi dan kegunaan. Unsur keindahaan pada produk ini hanya sebagai pendukung.
  1. Benda Hias

Untuk produk kerajinan ini hanya digunakan untuk benda hiasan atau pajangan. Jenis produk ini sangat menonjolkan sisi keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.
Demikianlah aneka contoh produk beserta fungsi kerajinan yang terbuat dari bahan keras. Semoga penjelasan di atas dapat memberikan informasi yang membantu anda semua. Jangan lewatkan juga aneka produk kerajinan dari batok kelapa yang super cantik dan unik.

Kemasan produk kerajinan bahan keras

Manfaat Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

packaging produk kerajinan bahan kertas
Pengemasan adalah sebuah teknik terkordinir yang diciptakan untuk menyiapkan produk supaya siap untuk ditransportasikan, disimpan, dijual, dan dipakai.
yang bisa didapatkan dengan adanya wadah atau pembungkus pada suatu produk, salah satunya adalah bisa mendukung produk tersebut agar terhindar dari risiko kerusakan ketika proses distribusi berlangsung.
Bukan hanya itu saja, kemasan produk kerajinan bahan keras produk juga bisa melindungi produk dari bahaya pencemaran dan masalah fisik lainnya, baik itu bersifat tekanan, benturan, maupun yang getaran.
Disamping itu, pengemasan juga bermanfaat untuk menempatkan suatu hasil pengolahan, ataupun produk industri supaya mempunyai bentuk yang bisa mempermudah proses penyimpanan, pengangkutan, serta penyaluran kepada para konsumen.
Nah, kalau dilihat dari segi pemasarannya, packaging pada suatu produk tentu sangat berperan penting, dan menjadi variabel utama yang wajib diperhatikan kembali bagi para produsen.
Selain bisa menaikkan kemungkinan para konsumen untuk membelinya, packaging pada produk juga dapat menambah kesan yang lebih di mata para pembeli kalau dibandingkan dengan produk yang tidak menggunakannya.
Karena itulah desain, warna, dan tampilan dari kemasan produk kerajinan bahan keras harus dikerjakan dengan sebaik mungkin, serta diperhatikan dalam proses perencanaannya.

Fungsi Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

Secara umum, fungsi dari pengemasan pada bahan makanan terbagi ke beberapa poin, diantaranya adalah:
1.Menjadi wadah sebuah produk selama proses pengiriman, mulai dari produsen produk, hingga sampai ke tangan pengguna.
2.Melindungi dan mengawetkan produk, contohnya seperti dapat menghindarkan dari sinar ultraviolet, panas matahari, kelembapan suhu, oksigen, tekanan, serta pencemaran dari virus ataupun kuman yang bisa merusak & menurunkan kualitas dari suatu produk.
3.Sebagai identitas dari produk, dalam konteks ini, kemasan produk kerajinan bahan keras dapat digunakan sebagai media petunjuk bagi para konsumen melalui label yang terdapat pada pack produk tersebut.
4.Meningkatkan efisiensi produk, contohnya: mempermudah penghitungan suatu produk berdasarkan kemasan produk kerajinan bahan kerasnya, serta memprmudah pengiriman dan penyimpanan produk tersebut.
5.Melindungi dari dampak buruk dari luar, dan melindungi juga dari zat mengganggu yang ada di dalam produk.
Contohnya seperti produk yang memiliki aroma menusuk, ataupun produk berbahaya seperti air keras, gas beracun, dll.
Ataupun produk yang bisa memengaruhi warna dan aroma, maka dengan mengemas produk dengan baik tentunya bisa melindungi produk-produk lain yang ada di sekitarnya.
6.Memperluas penggunaan dan pemasaran produk, contohnya penjualan sirup dan kecap yang mengalami peningkatan pula semenjak penerapan kemasan produk kerajinan bahan keras pada botol.
7.Meningkatkan daya tarik calon pengguna.
8.Sebagai media petunjuk informasi dan advertising.
9.Memberi kenyamanan untuk para pembeli.

Persyaratan Bahan Kemas

Untuk menetapkan fungsi perlindungan dari kemasan produk kerajinan bahan keras produk, maka dibutuhkan pula dipertimbangkan aspek-aspek kualitas produk yang akan dilindungi nantinya.
Sebab mutu dari suatu produk ketika mencapai tangan pembeli sangat bergantung pada kondisi bahan dasar, cara pengolahan, serta kondisi penyimpanan dari produk yang hendak dikemas.
Dengan begitu, fungsi dari kemasan produk kerajinan bahan keras tersebut wajib memenuhi beberapa kualifikasi sebagai berikut:
1.Kemampuan/ daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam prosedur pengerjaan, pengangkutan, pengiriman, penyimpanan, dan penyusunan produk.
2.Mempunyai kapabilitas supaya bisa melindungi isi produknya dari beraneka macam resiko dari luar, contohnya perlindungan dari pengaruh kelembaban udara panas ataupun dingin, cahaya matahari, bau asing, gesekan/tekanan mekanis, dan kontaminasi mikroorganisme.
3.Dapat menjadi daya tarik untuk konsumen.
Dalam perihal ini, pengenalan produk, informasi dan penampilan seperti desain, warna, dan keindahan bahan kemasan produk kerajinan bahan keras wajib di utamakan.
4.Persyaratan ekonomi, artinya, kemampuan dalam mencukupi keinginan pasar, sasaran masyarakat, serta tempat tujuan konsumen.
5.Mempunyai bobot, ukuran, dan bentuk yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibentuk atau dicetak, dan mudah juga untuk dibuang.
Nah, tentu dengan adanya perjanjian yang harus dipenuhi pada kemasan produk kerajinan bahan keras tersebut, pastinya kesalahan-kesalahan dalam hal memilih bahan pokok, kesalahan-kesalahan dalam memilih desain kemasan produk kerajinan bahan keras, dan kesalahan-kesalahan dalam memilih jenis kemasan produk kerajinan bahan keras pun dapat diminimalisir.
Apalagi, kalau Anda menggunakan mesin dari Ramesia.com yang tentunya memiliki kualitas tinggi.
Sudah dapat dipastiin, untuk masalah proses pastinya akan jauh lebih cepat dan efektif, serta kekurangan-kekurangan yang proses pengemasan bisa dihilangkan.
Selain itu, ada pula beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk sebuah kemasan produk kerajinan bahan keras supaya bisa disebut kemasan produk kerajinan bahan keras yang memadai untuk digunakan.

Syarat Manfaat Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras yang Baik

Untuk bisa memenuhi syarat-syarat tersebut, maka setidaknya sebuah kemasan produk kerajinan bahan keras harus mempunyai faktor-faktor sebagai berikut:
1.Kedap udara, baik itu oksigen maupun gas lainnya.
2.Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi ataupun menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat menjaga kualitas aroma, warna, dan cita rasa dari produk yang dikemas.
3.Kedap terhadap air (mampu menahan unsur air ataupun kelembapan udara yang ada di sekitarnya).
4.Kuat dan tidak mudah bocor terhadap tekanan.
5.Cendrung tahan terhadap panas.
6.Mudah dikerjakan secara massal dengan harganya relatif murah.
Over all, pengertian secara singkat dari pengemasan adalah, suatu cara yang dilakukan untuk melindungi mutu dari makanan atau bahan pangan.
Yang tidak lain tujuannya adalah agar makanan atau bahan dasar produk, baik itu yang sudah diolah maupun yang belum, dapat sampai ke pihak konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas.
Nah, untuk masalah kemas-mengemas suatu produk supaya berkualitas, sudah dapat dipastikan kalau mesin-mesin kemas dari Ramesia tentu bisa dijamin kualitasnya.

Proses produksi kerajinan logam

KERAJINAN DARI BAHAN KERAS

  •   Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan

Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam dengan cara ditekan menggunakan alat sodet. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, dapat digunakan bambu ataupun kayu.
Prosedur pembuatan karya kerajinan logam teknik ukir tekan dapat digambarkan pada diagram berikut ini.
      1. Merancang Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Merancang sering kita kenal dengan istilah “desain”. Jadi, dalam hal ini, desain sebagai gambar rancangan awal dalam membuat sebuah produk. Pembuatan desain karya kerajinan logam dengan teknik ukir tekan ini dapat menggunakan bahan kertas tipis dengan alat pensil.

      2. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir tekan harus diperhatikan, baik dari jenis logam ataupun dari kualitasnya. karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat. Jenis logam yang sering digunakan untuk kerajinan dengan teknik ukir tekan adalah plat tembaga. Untuk memudahkan pengerjaannya, pilihlah plat tembaga dengan ukuran 0,2 mm. Apabila didaerah kamu tidak ditemukan plat tembaga, kamu dapat menggunakan alternatif bahan lainnya.
Adapun bahan finishing yang digunakan untuk teknik tekan ini adalah SN dan H2 SO4. Bahan tersebut dapat dibeli di toko-toko kimia atau di toko khusus cetak logam.

      3. Alat Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Peralatan yang digunakan harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Berikut ini merupakan contoh peralatan yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir tekan.
a. Mistar
b. Palu kayu berujung paku
c. Satu set alat ukir tekan
d. Gunting
e. Pensil
f. Landasan/Spons
g. Pinset
h. Pembentuk sudetan besar
i. Pembentuk sudetan kecil
j. Pembentuk penguku.

4. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya.
Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam kerja ukir tekan antara lain seperti gambar berikut.
a.  Sebelum bekerja, hendaknya kamu memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b.  Pakailah pakaian kerja, untuk melindungi dan menghindari kotoran logam pada saat kerja ukir tekan.
c.  Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir harus memakai sepatu agar terhindar dari kecelakaan kerja.
d.  Pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita sedang melakukanfinishing dengan menggunakan bahan kimia.
e.  Masker, digunakan pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, dan finishing.
f.   Jika sedang bekerja, tidak diperkenankan bergurau/ bercanda karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan kerja.
g.  Jika sudah selesai bekerja kita wajibkan untuk membersihkan kotoran, kemudian mengembalikan peralatan pada tempatnya.

5. Proses Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika akan melakukan kerja ukir tekan.
     a.      Penyiapan Bahan
     b.      Penyiapan Alat
     c.      Membuat Rancangan atau Gambar
     d.      Menempel Pola Pada Papan yang Telah Disiapkan
     e.      Membuat Garis-Garis Out Line
     f.      Proses Pencembungan
     g.      Membuat Teksture
     h.      Finishing


 

Ketahui lagi yuk Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang