Minggu, 27 Januari 2019

KERAJINAN DONAT DARI PLASTISIN

KERAJINAN DONAT DARI PLASTISIN

MEMBUAT KERAJINAN DONAT DARI PLASTISIN

kelompok:
Luluk Baitti Kusumaningum(08)
Najwa Aainaa Hanum(12)
Allaudya Zahwa Rahma Setyawan(25)

Bahan : plastisin
Modal : 10.000

sumber: https://youtu.be/JqVW3xKEo08

kerajinan dari plastisin real

Facebook

MODAL: Biaya yang diperlukan sekitar Rp. 10.000

https://www.thevocket.com/27-idea-plastisin-kreativiti-anak/

Minggu, 13 Januari 2019

Kerajinan dari Plastisin

Facebook
MODAL: Biaya yang diperlukan sekitar Rp. 10.000

https://www.thevocket.com/27-idea-plastisin-kreativiti-anak/

Minggu, 06 Januari 2019

proses produksi kerajinan bahan lunak buatan fiberglass

BAHAN FIBERGLASS YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBUAT KERAJINAN FIBER

1. RESIN

Resin merupakan bahan utama untuk membuat fiberglass, biasanya dijual di toko-toko dalam bentuk cairan kental tanpa warna. Fungsinya digunakan untuk bahan utama sebagai bahan pembentuk polimer, jenis resin memiliki banyak macamnya. Untuk bahan aksesoris fiberglass biasanya bahan yang digunakan resin bening dan resin keruh.
Resin bening biasa digunakan untuk membuat atau menonjolkan aksesoris yang berada dala, sebuah kerajinan, semisal seperti kerajinan gantungan kunci, kalung dan jenis-jenis kerajinan yang lainya, yang lebih menonjolkan pernak–pernik didalamnya. Sedangkan jenis yang keruh biasanya lebih banyak digunakan, pembuatan aksesoris yang memiliki warna dasar, dalam proses akhirnya. dan harga resin keruh lebih murah dari pada harga resin bening.

2. KATALIS

Cat berwujud cairan yang digunakan sebagai campuran resin, katalis memiliki karakter berwarna bening dan memiliki bau yang menyengat. Fungsi katalis berfungsi sebagai mempercepat proses pengerasan polimerasi resin, semakin banyak campuran katalis yang digunakan. Maka semakin cepat proses pengerasan resin.

3. MATERIAL ISIAN

Material isian, digunakan untuk membuat produk material isian tidak diperlukan. Yang umum dan paling banyak digunakan untuk membuat produk yang sering kita lihat adalah Talk (talc powder).

4. SERAT KACA

Bahan ini berfungsi sebagai tulang atau sebagai penguat dan berpartisipasi dalam pembentukan resin menjadi betuk-bentuk yang kita inginkan dalam membuat kerajinan fiber.

5. BAHAN TAMBAHAN

Bahan tambahan seperti pigmen warna, bubuk mutiara, cobalt, soda api, alat bersih dan alat lainya. Yang nanti akan kita gunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat serat fiber.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN MEMBUAT KERAJINAN FIBERGLASS
  • Alat yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan fiberglass adalah tempat wadah yang akan digunakan sebagai penambung dan membuat adonan resin, untuk menghasilkan adonan yang baik.  Maka gunakanlah wadah dengan takaran yang pas nantinya saat digunaka, bisa diperkirakan sendiri.
  • Alat pengaduk bahan-bahan campuran, gunakan alat pengaduk dari bahan yang keras, semisal dari kayu atau logam dan lain-lain yang bisa anda gunakan sebagai alat penganduk bahan fiber.
  • Alat Cetakan, usahakan memilih alat cetakan yang halus pinggirnya, jangan menggunaakan alat cetakan yang kasar, karena nanti dapat mengakibatkat serat fiber pada kerajinan fiberglass, yang akan kita buat nanti.
  • Alat tambahan, seperti apmlas atau pengalus dan gerinda yang akan digunakan sebagai alat menghalus.

CARA MEMBUAT FIBERGLASS

  • Langkah pertama sebelum membuat kerajinan fiberglass adalah menyiapkan terlebih dahulu cetakan fiberglass yang akan kita gunakan sebagai bentuk dasar. Jika masih bingung untuk mencari cetakan, anda bisa cari cara membuat cetakan fiberglass sendiri, atau beli yang sudah jadi biasanya ada bisa beli di toko online.
  • Jika sudah ada cetakanya, terlebih dahulu sebelum melaksanakan proses pembuatan patung atau produk fiber yang akan kalian buat nantinya. Bersihkan terlebih dulu cetakan fiberglass yang akan kalian gunakan, jangan sampai ada kotoran yang menempel pada permukaan cetakan, agar nanti hasil kerajinan fiberglass, dapat menghasilkan hasil yang memuaskan, tanpa ada serat fiber yang menempel pada kotoran.
  • Buatlah adonan kerajinan resin dengan bahan-bahan diatas seperti bahan isian, katalis dengan takaran yang sesuai dengan kerajinan fiberglass yang akan kalian buat.
  • Setelah semua telah kalian siapkan baik adonan dan tempat adonan, maka anda bisa memulai menuangkan adonan ke dalam cetakan. Pastikan semua permukaan sebelum menuangkan telah terisi dengan penuh oleh adonan.
  • Agar nantinya dapat menghasilkan adonan yang kuat, Maka anda juga bisa menggunakan anyaman atau serat fiber dari kaca atau fiberglass mat.
  • Setelah selesai, baru kalian keluarkan produk resin yang sudah mengeras dan kering dari cetakan, kemudian siapkan ember lalu isi ember tersebut mengguanakan air deterjen, setelah selesai kemudian masukan produk resin kedalam ember yang telah berisi air deterjen. Jika tidak ada deterjen anda bisa mengguanakan soda api sebagai bahan campuran air di ember nantinya, rendamlah selama kurang lebih 30 menit. apabila sudah anda rendam selama 30 menit baru, bisa kalian ambil.
  • Ketika ingin menghilangkan kotoran yang menempel karena cetakan dan agar permukaan dapat halus. Anda bisa menggunakan amplas untuk mengluskanya, lakukan 3 sampai 4 tahapan dalam proses pengamplasan sesuai dengan kebutuhan.
  • Pemberian warna produk resinm bisa kita lakukan dengan dua cara salah satunya kita bisa menambahkan pigmen warna saat membuat adonan, dan cara kedua anda bisa cat ketika sudah finishing.
  • Untuk tahapan finishing terakhir, anda bisa menggunakan warna cat yang kalian inginkan, jika anda menginginkan kerajinan fiberglass terlihat bagus dan natural anda bisa cukup mengelapnya saja.
https://infoana.com/membuat-kerajinan-fiberglass/
http://www.caramembuatmu.com/2014/04/cara-membuat-fiberglass.html

proses produksi kerajinan bahan lunak buatan lilin

Cara Membuat Kerajinan Dari Bahan Lunak Lilin

Assalamualaikum W.r W.b

Siapa yang tidak tau lilin? Semua orang tentu pasti tau. Namun saya tetap akan menjelaskan apa itu lilin. Menurut Wikipedia sih, lilin itu adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat yang berupa parafin.Lilin pada umumnya berwarna putih dan berbentuk lonjong. Benda yang satu ini biasa digunakan untuk sumber penerangan pada saat terjadi pemadaman listrik, namun ada kegunaan lain dari lilin, salah satunya adalah untuk membuat kerajinan. Saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat kerajinan dari lilin. Baiklah langsung saja ke langkah-langkahnya.

Alat dan bahan yang diperlukan:
  1. Lilin
  2. Air
  3. Crayon
  4. Panci
  5. Sendok
  6. Cetakan agar-agar(untuk membuat bentuk lilin yang baru)
  7. Mangkok stainless steel
Langkah-langkah pembuatan:
  1. Siapkan panci, masukkan air kedalamnya ±1 liter.
  2. Rebus air tadi hingga mendidih.
  3. Setelah air mendidih, taruh mangkok stainless steel diatas air yang mendidih,biarkan kompor tetap menyala. Saya menggunakan mangkok stainless steel karena bahan tersebut bersifat menghantarkan panas.
  4. Masukkan lilin beserta crayon kedalam mangkok stainless steel, lalu aduk menggunakan sendok hingga lilin dan crayon meleleh dan tercampur rata. Crayon disini bertujuan untuk memberikan warna pada lilin. Gunakan crayon dengan warna yang anda inginkan.
  5. Buang sumbu yang ada pada lilin.Sumbu akan terpisah sendiri bila lilin meleleh.
  6. Setelah lilin yang sudah berwarna tadi meleleh, tuangkan lilin ke dalam cetakkan agar-agar dengan bentuk sesuai dengan yang anda inginkan.
  7. Matikan kompor. Mematikan kompor setelah lilin dituangkan kedalam cetakkan lebih baik, karena akan menjaga lilin tetap meleleh sebelum dituang ke dalam cetakkan.
  8. Tunggu lilin hingga kering.
  9. Setelah kering, angkat lilin tadi dari cetakkan.
  10. Cuci semua peralatan yang tadi digunakan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman. :)
Tambahan:
  1. Pada saat melelehkan lilin di atas air yang mendidih, jangan sampai ada air yang masuk ke dalam lilin, karena akan mengakibatkan lilin menjadi berlubang.
  2. Gunakanlah pewarna Crayon, karena crayon mudah menyatu dengan lilin.
http://socialart1.blogspot.com/2015/11/cara-membuat-kerajinan-dari-bahan-lunak.html
http://materi4belajar.blogspot.com/2017/08/8-produk-kerajinan-dari-bahan-lunak.html

proses produksi kerajinan bahan lunak alam getah nyatu

Kerajinan tangan dari getah nyatu yang bahan dasarnya berasal dari pohon kayu nyatu yang merupakan tanaman khas dari Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Pangkalan Bun serta Kecamatan Bukit Tangkiling, Palangkaraya.
Pohon nyatu hanya bisa ditemukan di areal berawa di Kabupaten Pangkalan Bun serta Kecamatan Bukit Tangkiling.
Pohon nyatu merupakan tanaman yang memiliki pertumbuhan relatif cepat, dalam waktu enam bulan, pohon tersebut bisa tumbuh hingga 10 meter. Pohon nyatu yang berumur enam bulan ini oleh suku Dayak dipanen dengan cara mengambil getahnya.

Sampai jadi cinderamata  getah nyatu harus diolah melalui beberapa tahap. Awalnya, batang pohon yang sudah dipanen dipisahkan dari kulitnya. 
Batang kemudian direbus untuk mendapatkan getah yang baik, proses perebusan batang pohon nyatu dilakukan sebanyak tiga kali.

Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah. Hal ini dilakukan untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya.
Perebusan kedua menggunakan air untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah. Setelah getah pohon nyatu terkumpul, dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah tersebut.
Proses pewarnaan getah nyatu menggunakan bahan-bahan yang alami, seperti berbagai daun  dengan warna tertentu.

Setelah diberi warna, getah dibentuk  dilakukan ketika masih dalam keadaan panas. Getah pada suhu normal akan menjadi kering dan keras. 
Bentuk yang dibuat  perahu naga atau perahu burung tingang. Perahu burung tingang merupakan perahu yang menggambarkan suasana perang. 
Harga kerajinan getah nyatu relatif terjangkau dengan kisaran harga antara puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung pada bentuk dan ukurannya. (suh)
Kerajinan tangan dari getah nyatu yang bahan dasarnya berasal dari pohon kayu nyatu yang merupakan tanaman khas dari Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Pangkalan Bun serta Kecamatan Bukit Tangkiling, Palangkaraya.
Pohon nyatu hanya bisa ditemukan di areal berawa di Kabupaten Pangkalan Bun serta Kecamatan Bukit Tangkiling.
Pohon nyatu merupakan tanaman yang memiliki pertumbuhan relatif cepat, dalam waktu enam bulan, pohon tersebut bisa tumbuh hingga 10 meter. Pohon nyatu yang berumur enam bulan ini oleh suku Dayak dipanen dengan cara mengambil getahnya.

Sampai jadi cinderamata  getah nyatu harus diolah melalui beberapa tahap. Awalnya, batang pohon yang sudah dipanen dipisahkan dari kulitnya. 
Batang kemudian direbus untuk mendapatkan getah yang baik, proses perebusan batang pohon nyatu dilakukan sebanyak tiga kali.

Perebusan pertama dilakukan dengan mencampurkan sedikit minyak tanah. Hal ini dilakukan untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya.
Perebusan kedua menggunakan air untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah. Setelah getah pohon nyatu terkumpul, dilakukan perebusan terakhir untuk menambahkan warna pada getah tersebut.
Proses pewarnaan getah nyatu menggunakan bahan-bahan yang alami, seperti berbagai daun  dengan warna tertentu.

Setelah diberi warna, getah dibentuk  dilakukan ketika masih dalam keadaan panas. Getah pada suhu normal akan menjadi kering dan keras. 
Bentuk yang dibuat  perahu naga atau perahu burung tingang. Perahu burung tingang merupakan perahu yang menggambarkan suasana perang. 
Harga kerajinan getah nyatu relatif terjangkau dengan kisaran harga antara puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung pada bentuk dan ukurannya. (suh)
http://listaaaaanetta0008.blogspot.com/2018/01/cara-membuat-kerajinan-dari-getah-nyatu.html

proses produksi kerajinan bahan lunak alam adonan tepung (flour clay)

Apa Itu Clay?

Clay itu adalah bahasa inggris yang artinya tanah liat. Di Indonesia kata clay menjadi kata yang populer dan biasanya identik dengan sebuah kerajinan tangan. Dulu orang yang ingin membuat kerajinan tangan dari tanah liat atau lempung harus rela menyatu dengan tanah untuk mendapatkan tanah liat yang berkualitas. Karena untuk mengahasilkan karya yang bagus dan indah tentunya harus memiliki bahan dasar yang berkulitas.
Saat perkembangan zaman semakin maju, kini orang-orang juga berpikir semakin maju. Untuk membuat kerajinan tangan dari clay tidak harus dari tanah liat. Teman-teman bisa membuatnya dari bahan dasar tepung, roti, malam (lilin), bubur kertas, polymer, dan lain-lain. Inilah mungkin yang menyebabkan perluasan makna dari kata clay. Dan saat ini sedang booming kerajinan tangan dari clay yang terbuat dari bahan dasar tepung.

Apa Itu Kerajinan Clay?

Kerajinan Clay adalah suatu karya seni yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar clay. Sebagaimana yang telah disinggung diawal, kerajinan tangan dari clay tidak harus dari bahan dasar tanah liat, kita bisa menggunakan tepung sebagai pengganti dari tanah liat. Oleh karena itu, kerajinan ini mulai merambah keseluruh kalangan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Selain mudah dipelajari, alat dan bahannya mudah didapat dan aman untuk digunakan. Terutama bagi anak-anak, dapat dijadikan sebagai media untuk mendidik kreatifitas anak.

Cara Membuat Clay Dari Tepung

Resep I (Simple)

Bahan:
  • Tepung Kanji
  • Tepung Terigu
  • Tepung Beras
  • Pengawet Kue (natrium benzoat)
  • Lem Putih
  • Cat Poster
Cara Membuatnya:
  • Campur semua tepung kanji, terigu, dan beras dengan perbandingan 1:1:1
  • Kemudian tambahkan pengawet dan lem
  • Lalu uleni sampai kalis
  • Setelah itu campurkan pewarna dan bentuk sesuai dengan yang diinginkan
https://rejekinomplok.net/kerajinan-tangan-dari-clay-tepung/

proses produksi kerajinan bahan lunak alam kulit

Bahan Lunak Kulit
Bahan lunak alami selanjutnya memanfaatkan bahan kulit dalam membuat sebuah kerajinan. Biasanya produk kerajinan dari bahan lunak ini banyak sekali diminati oleh masyarakat luas. Bahan baku kulit ini juga beragam seperti kulit mentah, kulit sintetis maupun kulit yang sudah disamak.
Umumnya kita dengan mudah dapat menemukan produk kerajinan dari kulit pada pakaian seperti jaket kulit, sepatu, tas dan lain sebagainya. Produk kerajinan yang terbuat dari bahan ini biasanya juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena bahan yang susah untuk didapat.


http://materi4belajar.blogspot.com/2017/08/8-produk-kerajinan-dari-bahan-lunak.html

proses produksi kerajinan bahan lunak alam keramik

Produk karya kerajinan dari tanah liat biasanya berupa benda keramik. Benda keramik sangat beraneka ragam, baik bentuk, ukuran, fungsi, hiasan maupun warnanya. Produk-produk  keramik merupakan hasil akhir dari suatu proses pembentukan atau pembuatan karya keramik. Pada awalnya, produk keramik dibuat dengan tangan secara langsung sehingga hasilnya berupa benda keramik dengan bentuk yang terbatas dan sangat sederhana. Namun, kini berbagai teknik pembentukan karya keramik telah berkembang dengan pesat. Proses pembentukan ini berkembang sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi, mulai dari proses pengambilan bahan tanah liat dari alam, pengolahan, pembentukan, pengglasiran dan dekorasi serta pembakarannya. Di industri atau pabrik-pabrik keramik saat ini sudah menggunakan teknologi yang lebih maju dalam proses pembentukannya dengan waktu yang relatif pendek, namun menghasilkan produk dalam jumlah yang besar. Proses pembentukan merupakan proses pembuatan benda keramik. Proses ini membutuhkan keterampilan tangan mulai dari proses pengulian (melumatkan tanah supaya homogen dan plastis) hingga penyelesaian akhir (finishing). Pembentukan benda keramik dapat dilakukan dengan tangan langsung (handbuilt) atau dengan bantuan alat lain seperti alat putar, jigger-jolley alat cetak. 1. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Tanah Liat Bahan yang digunakan untuk pembentukan benda keramik harus dipersiapkan dengan baik. Hal ini perlu diperhatikan
27Prakarya dan Kewirausahaan
agar dalam proses selanjutnya  tidak mengalami kerusakan.  Untuk itu, sebelum melaksanakan pembentukan benda keramik, perlu penyiapan tanah liat. Penyiapan tanah liat melalui pengulian (kneading) dan pengirisan (wedging) satu atau lebih warna tanah sejenis. Tujuannya agar tanah liat tersebut memenuhi persyaratan pembentukan. Penyiapan bahan tanah liat dibedakan untuk pembentukan teknik bebas, pijit, pilin, lempeng, putar  (centering, pilin, dan tatap), dan cetak (tekan dan jigger-jolley) serta slip tanah liat tuang.

a. Persyaratan Tanah Liat  Tanah liat sebagai bahan untuk membuat benda keramik harus memenuhi persyaratan ketika proses pembuatan agar tidak mengalami kesulitan. Persyaratan tersebut di antaranya seperti berikut:

 1) Plastisitas Plastisitas tanah liat merupakan syarat utama yang harus dipenuhi agar mudah dibentuk. Hal ini terkait dengan fungsi plastisitas sebagai pengikat dalam proses pembentukan sehingga tidak mudah retak, berubah bentuk atau runtuh.

  2) Homogen Campuran massa tanah liat harus homogen. Artinya, plastisitasnya merata dan tidak ada yang keras atau lembek. 


3) Bebas dari gelembung udara Tanah liat harus terbebas dari gelembung udara. Jika dalam tanah liat masih terdapat gelembung udara, hal itu dapat menyebabkan kesulitan pada waktu proses pembentukan dan dapat menyebabkan retak atau pecah pada waktu proses pengeringan dan pembakaran.

4) Memiliki kemampuan bentuk Tanah liat harus memiliki kemampuan bentuk yang berfungsi sebagai penyangga sehingga tidak mengalami perubahan bentuk pada waktu proses pembentukan atau setelah proses pembentukan selesai.

 b. Penyiapan Tanah Liat  Penyiapan tanah liat agar memenuhi persyaratan untuk digunakan dapat dilakukan sebelum memulai praktik pembentukan benda keramik. Penyiapan tanah liat tersebut dilakukan dengan cara pengulian dan pengirisan.
28 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1

1)  Pengulian (kneading) Proses pengulian tanah liat dimaksudkan agar tingkat keplastisan dan homogenitas merata serta bebas dari gelembung udara. Proses pengulian dapat dilakukan dengan gerakan spiral sebagai berikut.

2) Pengirisan (wedging) Proses pengirisan tanah liat dilakukan untuk mencampur satu macam tanah atau lebih yang berbeda warna, jenis, dan plastisitasnya.  Proses pengirisan dilakukan sebagai berikut.

2. Alat Pendukung Produksi Kerajinan Tanah Liat Jenis dan fungsi peralatan untuk pembentukan karya keramik dapat dikelompokkan menjadi alat bantu, alat pokok, dan perlengkapan. Peralatan tersebut digunakan untuk kelancaran proses pembentukan benda keramik dengan berbagai teknik: teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik putar (throwing),  dan teknik cetak (mold).
Tekan kebawah, kemudian dorong kedepan
Lakukan beberapa kali hingga tanah liat bercampur secara homogen
Diangkat dan tekan ke bawah secara terus- menerus (gerakan pengulian spiral)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.19 Pengulian tanah liat
Pengulian silang lapisan tanah liat yang bercampur dua atau lebih bahan yang berbeda.
Tanah dipotong tengah menggunakan kawat pemotong
Satu bagian tanah diangkat dan dibanting diatas potongan tanah
Lakukan proses mengiris dan membanting secara berulang
Irislah tanah liat. Bila proses ini berjalan bagus maka bagian irisan tampak merata dan bebas udara
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.20  Pengirisan tanah liat
29Prakarya dan Kewirausahaan

a. Alat bantu

1) Butsir kawat (wire modelling tools) Untuk merapikan, menghaluskan, mengerok, membentuk detail, dan membuat tekstur benda kerja. Ukuran panjang 22 cm, bahan kawat stainless steel, yang diikatkan pada tangkai kayu (yang sering dipakai kayu sawo).

2) Butsir kayu (wood modelling tools) Untuk menghaluskan, membentuk detail, merapikan, membuat dekorasi, merapikan dan menghaluskan  benda kerja. Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, terbuat dari bahan kayu sawo.

3) Kawat pemotong (wire cutter) Untuk memotong ujung bibir, dasar benda kerja, dan memotong  tanah liat plastis. Ukuran: panjang kawat 40 cm, panjang tangkai 6 cm, bahan kawat stainless steel.

4) Pisau pemotong (felting knife) Untuk memotong, mengiris lempengan tanah liat. Ukuran; panjang total 17 cm, mata pisau 8.5 cm.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.21 Butsir kawat
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.22  Butsir kayu
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.23  Kawat pemotong
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.24  Pisau pemotong
30 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1

5) Potter rib/throwing ribs/rubber palletes/ steel palletes Untuk menghaluskan dan membentuk permukaan luar benda  kerja. Ukuran: 10 x 6 cm, tebal 0,4 cm, bahan: kayu, plat stainless, karet.

6) Spons (sponges) Untuk menyerap kandungan air, menghaluskan benda kerja, dan membersihkan handtool, cetakan gips pada waktu pencucian. Ukuran: diameter 8 cm dan tebal 6 cm, bahan busa.

7) Jarum (needles) Untuk memotong bibir, menusuk gelembung udara, dan menggores permukaan benda kerja. Ukuran: panjang total 14 cm, mata jarum 4 cm.

8) Kuas kecil Untuk mengolesi lumpur tanah pada bagian benda yang akan disambung, mengolesi larutan pemisah pada model dan cetakan gips.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.25 Potter  rib
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.26  Spons
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar   1.27  Jarum
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.28  Kuas kecil
31Prakarya dan Kewirausahaan

b. Alat Pokok

1) Rol kayu Untuk membuat lempengan tanah, dengan panjang rol kurang lebih 45 cm dan diameter  6 - 8 cm. Kedua sisinya dilengkapi dengan pegangan kayu yang panjangnya 50 cm dan tebal 0,5 - 0,7 cm dan lebar sekitar 3 cm.

2) Pahat Untuk meratakan dan membentuk. Bentuk mata pisau pahat bervariatif sesuai fungsi masing-masing. Ukuran panjang total 23 cm, panjang pahat 12 cm dan tebal 0,4 cm.

c. Perlengkapan

1) Timbangan Untuk menimbang bahan tanah liat plastis dan gips yang dibutuhkan. Kapasitas disesuaikan dengan jumlah bahan yang akan diolah. Ukuran: kapasitas maksimal 5 kg.

2) Ember Untuk tempat air pada waktu proses pembentukan benda kerja.  Ukuran: kapasitas 5 liter.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.29  Rol kayu
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.30  Pahat
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.31  Timbangan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.32  Ember
32 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1

3) Baskom Untuk tempat pembuatan adonan (massa) gips.  Ukuran: kapasitas 3 liter.

4) Alas pembentukan Untuk alas pembentukan benda keramik, benda model, pada waktu proses pembentukan benda.  Ukuran: diameter 20 cm, 25 cm, dan 30 cm.

5) Whirler/Banding wheel Untuk alas pada waktu proses pembuatan benda keramik dan model. Ukuran: diameter 25 cm dan 30 cm, tinggi 16 cm. Bahan: alumunium.

6) Papan cetakan Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk kotak. Ukuran: 25 cm x 25 cm, 30 cm x 25 cm, 40 cm x 25 cm dengan tebal 1.5 cm. Bahan: papan kayu.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.33 Baskom
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.34 Alas pembentukan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.35  Whirler
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar  1.36  Papan cetakan
33Prakarya dan Kewirausahaan

7) Linolium bisa juga dengan lembaran seng Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk lingkaran (silindris).

8) Sekop Untuk mengambil material gips. Bahan dari metal atau plastik.

9) Gelas ukuran  Untuk mengukur banyaknya air yang digunakan dalam proses pembuatan massa gips. Ukuran: volume 1 liter.

10) Kertas ampelas waterproof Untuk menghaluskan model gips dan cetakan gips yang telah jadi. Ukuran: nomor 400 dan 1000.

11) Mangkok plastis Untuk tempat air atau slip tanah liat. Ukuran: diameter 15 cm dan tinggi 9 cm, bahan; plastik

http://ilmudakwah45.blogspot.com/2017/10/produksi-kerajinan-tanah-liat-pembuatan.html
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/02/teknik-pembuatan-produk-kerajinan-dari.html

pengertian kerajinan bahan lunak

Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak
Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu seperti berikut:

a. Bahan Lunak Alami
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, dan kulit. 

b. Bahan Lunak Buatan
Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya.

jenis dan karakteristik kerajinan bahan lunak buatan

Bahan Lunak Buatan

Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang
diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu sehingga menjadi lunak,
lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Beragam karya kerajinan dari
bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan.
Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa polymer clay, gips, fiberglass,
lilin, sabun, dan parafin
.

Bahan Lunak Buatan

Bahan lunak buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dari
bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam dengan maksud
mendapatkan efek duplikasi bahan alam dan bersifat lunak.

a. Polymer Clay dan Plastisin
-- Polymer clay dan plastisin memiliki ciri-ciri yang serupa, memiliki
aneka warna yang cerah, dan bertekstur padat lunak.
-- Yang membedakan hanya pada polymer clay tidak mengandung
minyak, sedangkan plastisin mengandung minyak.
-- Pada saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras, sedangkan
plastisin tetap seperti semula.

b. Fiberglass
-- Fiberglass memiliki struktur cair, dan jika mengering akan
mengeras.
-- Fiberglass juga dapat dibentuk ketika setengah mengeras.
-- Kerajinan fiberglass dibuat dengan cara dicetak/dicor.
-- Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis inilah yang membuat
fiberglass dapat cepat mengeras.
-- Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun
saat bahan mengering.
-- Fiberglass tahan lama dan kuat. Wujudnya bening sebening kaca
atau air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.

c. Lilin dan Parafin
-- Lilin dan parafin berwujud padat, namun jika dipanaskan akan
mencair.
-- Pengolahan kerajinan dengan bahan lilin dan parafin dilakukan
dengan cara cetak/cor.
-- Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair.
-- Lilin atau parafin dapat dicampur dengan aroma pewangi
tertentu untuk menambah sensasi saat digunakan.
-- Lelehan lilin atau parafin yang terbuang dapat dipanaskan dan
dicetak kembali.

d. Gips
-- Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi
adonan yang kental. Adonan inilah yang akan mengeras jika
didiamkan. Oleh karena itu, mengolah gips harus dengan cara
dicor atau dicetak.
-- Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi.
-- Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya
dengan bahan ini.

e. Sabun
-- Sabun berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat
padat.
-- Sabun dapat pula diparut/dihaluskan dan dibentuk seperti
flour clay.
-- Sabun yang didiamkan akan mengeras.
-- Pewarnaan sabun dilakukan dengan mempertahankan warna
sabun atau dapat pula ditambah biang warna saat sabun
dibuat adonan.


Sumber : Buku siswa kelas 8 Prakarya Semester 1 revisi 2017
http://www.pakgurusaloom.site/2018/06/jenis-dan-karakteristik-kerajinan-bahan.html

jenis dan karakteristik kerajinan bahan lunak alam

Bahan Lunak Alam

Bahan lunak alam adalah bahan lunak untuk karya kerajinan yang
diperoleh dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami
tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh
bahan lunak alam adalah tanah liat, kulit, getah nyatu, bubur tisu,
dan flour clay
.

Bahan Lunak Alam

Bahan lunak alam adalah bahan yang berasal dari tumbuhan dan
hewan atau lapisan bumi yang bersifat lunak.
a. Tanah Liat
-- Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya
merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat. Ada yang
berwarna cokelat muda, tua atau cokelat keabu-abuan, serta
cokelat keputihan. Setiap warna bergantung pada kandungan
dari masing-masing tanah tersebut. Tanah yang mengandung
kaolin lebih banyak akan berwarna lebih putih, stoneware lebih
kehitam/keabu-abuan, sedangkan earthenware lebih terlihat
cokelat kemerahan.
-- Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300OC,
sedangkan earthenware hanya sampai 900OC.
-- Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran.
Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
-- Campuran tanah liat adalah air.
-- Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran
tinggi hingga 1300OC), dapat pula hanya dibakar bisquit (900 OC)
lalu diberi warna cat langsung.

b. Kulit
-- Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga
mudah dibentuk.
-- Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem,
sesuai dengan hewan yang dikuliti.
-- Kulit alami jika terbakar akan berbau sate.
-- Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit.

c. Getah Nyatu
-- Getah nyatu merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna
putih.
-- Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni.
Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehinga
warnanya pun natural tidak secemerlang warna buatan.
-- Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar
lunak dan elastis.
-- Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan
mengeras.

d. Flour Clay
-- Flour clay berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga
kalis dan mudah dibentuk.
-- Flour clay juga dicampur dengan air.
-- Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air
akan mudah rusak.
-- Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan
atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang.

http://www.pakgurusaloom.site/2018/06/jenis-dan-karakteristik-kerajinan-bahan.html
 

Ketahui lagi yuk Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang