Produk karya kerajinan dari tanah liat biasanya berupa benda keramik. Benda keramik sangat beraneka ragam, baik bentuk, ukuran, fungsi, hiasan maupun warnanya. Produk-produk keramik merupakan hasil akhir dari suatu proses pembentukan atau pembuatan karya keramik. Pada awalnya, produk keramik dibuat dengan tangan secara langsung sehingga hasilnya berupa benda keramik dengan bentuk yang terbatas dan sangat sederhana. Namun, kini berbagai teknik pembentukan karya keramik telah berkembang dengan pesat. Proses pembentukan ini berkembang sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi, mulai dari proses pengambilan bahan tanah liat dari alam, pengolahan, pembentukan, pengglasiran dan dekorasi serta pembakarannya. Di industri atau pabrik-pabrik keramik saat ini sudah menggunakan teknologi yang lebih maju dalam proses pembentukannya dengan waktu yang relatif pendek, namun menghasilkan produk dalam jumlah yang besar. Proses pembentukan merupakan proses pembuatan benda keramik. Proses ini membutuhkan keterampilan tangan mulai dari proses pengulian (melumatkan tanah supaya homogen dan plastis) hingga penyelesaian akhir (finishing). Pembentukan benda keramik dapat dilakukan dengan tangan langsung (handbuilt) atau dengan bantuan alat lain seperti alat putar, jigger-jolley alat cetak. 1. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Tanah Liat Bahan yang digunakan untuk pembentukan benda keramik harus dipersiapkan dengan baik. Hal ini perlu diperhatikan
27Prakarya dan Kewirausahaan
agar dalam proses selanjutnya tidak mengalami kerusakan. Untuk itu, sebelum melaksanakan pembentukan benda keramik, perlu penyiapan tanah liat. Penyiapan tanah liat melalui pengulian (kneading) dan pengirisan (wedging) satu atau lebih warna tanah sejenis. Tujuannya agar tanah liat tersebut memenuhi persyaratan pembentukan. Penyiapan bahan tanah liat dibedakan untuk pembentukan teknik bebas, pijit, pilin, lempeng, putar (centering, pilin, dan tatap), dan cetak (tekan dan jigger-jolley) serta slip tanah liat tuang.
a. Persyaratan Tanah Liat Tanah liat sebagai bahan untuk membuat benda keramik harus memenuhi persyaratan ketika proses pembuatan agar tidak mengalami kesulitan. Persyaratan tersebut di antaranya seperti berikut:
1) Plastisitas Plastisitas tanah liat merupakan syarat utama yang harus dipenuhi agar mudah dibentuk. Hal ini terkait dengan fungsi plastisitas sebagai pengikat dalam proses pembentukan sehingga tidak mudah retak, berubah bentuk atau runtuh.
2) Homogen Campuran massa tanah liat harus homogen. Artinya, plastisitasnya merata dan tidak ada yang keras atau lembek.
3) Bebas dari gelembung udara Tanah liat harus terbebas dari gelembung udara. Jika dalam tanah liat masih terdapat gelembung udara, hal itu dapat menyebabkan kesulitan pada waktu proses pembentukan dan dapat menyebabkan retak atau pecah pada waktu proses pengeringan dan pembakaran.
4) Memiliki kemampuan bentuk Tanah liat harus memiliki kemampuan bentuk yang berfungsi sebagai penyangga sehingga tidak mengalami perubahan bentuk pada waktu proses pembentukan atau setelah proses pembentukan selesai.
b. Penyiapan Tanah Liat Penyiapan tanah liat agar memenuhi persyaratan untuk digunakan dapat dilakukan sebelum memulai praktik pembentukan benda keramik. Penyiapan tanah liat tersebut dilakukan dengan cara pengulian dan pengirisan.
28 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1
1) Pengulian (kneading) Proses pengulian tanah liat dimaksudkan agar tingkat keplastisan dan homogenitas merata serta bebas dari gelembung udara. Proses pengulian dapat dilakukan dengan gerakan spiral sebagai berikut.
2) Pengirisan (wedging) Proses pengirisan tanah liat dilakukan untuk mencampur satu macam tanah atau lebih yang berbeda warna, jenis, dan plastisitasnya. Proses pengirisan dilakukan sebagai berikut.
2. Alat Pendukung Produksi Kerajinan Tanah Liat Jenis dan fungsi peralatan untuk pembentukan karya keramik dapat dikelompokkan menjadi alat bantu, alat pokok, dan perlengkapan. Peralatan tersebut digunakan untuk kelancaran proses pembentukan benda keramik dengan berbagai teknik: teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng (slab building), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (mold).
Tekan kebawah, kemudian dorong kedepan
Lakukan beberapa kali hingga tanah liat bercampur secara homogen
Diangkat dan tekan ke bawah secara terus- menerus (gerakan pengulian spiral)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.19 Pengulian tanah liat
Pengulian silang lapisan tanah liat yang bercampur dua atau lebih bahan yang berbeda.
Tanah dipotong tengah menggunakan kawat pemotong
Satu bagian tanah diangkat dan dibanting diatas potongan tanah
Lakukan proses mengiris dan membanting secara berulang
Irislah tanah liat. Bila proses ini berjalan bagus maka bagian irisan tampak merata dan bebas udara
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.20 Pengirisan tanah liat
29Prakarya dan Kewirausahaan
a. Alat bantu
1) Butsir kawat (wire modelling tools) Untuk merapikan, menghaluskan, mengerok, membentuk detail, dan membuat tekstur benda kerja. Ukuran panjang 22 cm, bahan kawat stainless steel, yang diikatkan pada tangkai kayu (yang sering dipakai kayu sawo).
2) Butsir kayu (wood modelling tools) Untuk menghaluskan, membentuk detail, merapikan, membuat dekorasi, merapikan dan menghaluskan benda kerja. Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, terbuat dari bahan kayu sawo.
3) Kawat pemotong (wire cutter) Untuk memotong ujung bibir, dasar benda kerja, dan memotong tanah liat plastis. Ukuran: panjang kawat 40 cm, panjang tangkai 6 cm, bahan kawat stainless steel.
4) Pisau pemotong (felting knife) Untuk memotong, mengiris lempengan tanah liat. Ukuran; panjang total 17 cm, mata pisau 8.5 cm.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.21 Butsir kawat
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.22 Butsir kayu
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.23 Kawat pemotong
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.24 Pisau pemotong
30 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1
5) Potter rib/throwing ribs/rubber palletes/ steel palletes Untuk menghaluskan dan membentuk permukaan luar benda kerja. Ukuran: 10 x 6 cm, tebal 0,4 cm, bahan: kayu, plat stainless, karet.
6) Spons (sponges) Untuk menyerap kandungan air, menghaluskan benda kerja, dan membersihkan handtool, cetakan gips pada waktu pencucian. Ukuran: diameter 8 cm dan tebal 6 cm, bahan busa.
7) Jarum (needles) Untuk memotong bibir, menusuk gelembung udara, dan menggores permukaan benda kerja. Ukuran: panjang total 14 cm, mata jarum 4 cm.
8) Kuas kecil Untuk mengolesi lumpur tanah pada bagian benda yang akan disambung, mengolesi larutan pemisah pada model dan cetakan gips.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.25 Potter rib
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.26 Spons
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.27 Jarum
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.28 Kuas kecil
31Prakarya dan Kewirausahaan
b. Alat Pokok
1) Rol kayu Untuk membuat lempengan tanah, dengan panjang rol kurang lebih 45 cm dan diameter 6 - 8 cm. Kedua sisinya dilengkapi dengan pegangan kayu yang panjangnya 50 cm dan tebal 0,5 - 0,7 cm dan lebar sekitar 3 cm.
2) Pahat Untuk meratakan dan membentuk. Bentuk mata pisau pahat bervariatif sesuai fungsi masing-masing. Ukuran panjang total 23 cm, panjang pahat 12 cm dan tebal 0,4 cm.
c. Perlengkapan
1) Timbangan Untuk menimbang bahan tanah liat plastis dan gips yang dibutuhkan. Kapasitas disesuaikan dengan jumlah bahan yang akan diolah. Ukuran: kapasitas maksimal 5 kg.
2) Ember Untuk tempat air pada waktu proses pembentukan benda kerja. Ukuran: kapasitas 5 liter.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.29 Rol kayu
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.30 Pahat
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.31 Timbangan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.32 Ember
32 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1
3) Baskom Untuk tempat pembuatan adonan (massa) gips. Ukuran: kapasitas 3 liter.
4) Alas pembentukan Untuk alas pembentukan benda keramik, benda model, pada waktu proses pembentukan benda. Ukuran: diameter 20 cm, 25 cm, dan 30 cm.
5) Whirler/Banding wheel Untuk alas pada waktu proses pembuatan benda keramik dan model. Ukuran: diameter 25 cm dan 30 cm, tinggi 16 cm. Bahan: alumunium.
6) Papan cetakan Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk kotak. Ukuran: 25 cm x 25 cm, 30 cm x 25 cm, 40 cm x 25 cm dengan tebal 1.5 cm. Bahan: papan kayu.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.33 Baskom
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.34 Alas pembentukan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.35 Whirler
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.36 Papan cetakan
33Prakarya dan Kewirausahaan
7) Linolium bisa juga dengan lembaran seng Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk lingkaran (silindris).
8) Sekop Untuk mengambil material gips. Bahan dari metal atau plastik.
9) Gelas ukuran Untuk mengukur banyaknya air yang digunakan dalam proses pembuatan massa gips. Ukuran: volume 1 liter.
10) Kertas ampelas waterproof Untuk menghaluskan model gips dan cetakan gips yang telah jadi. Ukuran: nomor 400 dan 1000.
11) Mangkok plastis Untuk tempat air atau slip tanah liat. Ukuran: diameter 15 cm dan tinggi 9 cm, bahan; plastik
http://ilmudakwah45.blogspot.com/2017/10/produksi-kerajinan-tanah-liat-pembuatan.html
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/02/teknik-pembuatan-produk-kerajinan-dari.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar